Sesuai
wasiat La Ode Mendow bahwa yang akan meneruskan sebagai Kepala Pemerintahan
Adat Sarano Wali Binongko (Lakina Wali Ke-IX)
setelah dirinya wafat adalah La Ode Sapati adiknya sendiri yang tinggal di Cira
Sampulawa. Setelah La Ode Mendow wafat, maka Sultan Buton ke-27 Sultan Dayanu Asraruddin
(Oputa Lakina Agama La Badaru/1799-1823)
menunjuk La Ode Sapati (1802-1810 M) untuk menjadi
Lakina Wali Ke-IX Pulau Binongko sesuai wasiat La Ode Mendow yang disetujui
oleh Sarano Wali. (Wa Nubu, Wawancara, 29 Maret 2017)
Dalam masa pemerintahannya sebagai Lakina Wali
Ke-IX, beliau meneruskan peradaban Binongko dengan gigih serta memanggil masyarakat
Binongko yang masih di daerah lain untuk kembali ke Binongko. Sebab La Ode Sapati lebih mengutamakan persatuan
dan kesatuan, sehingga para pelaku kerusakkan tidak bisa berbuat apa-apa. Pada
tahun 1810 beliau wafat di Wali dan dimakamkan di Pantai Lakapuge Wali dan
selanjutnya kepemimpinannya digantikan
oleh La Ode Mpurege. (La Rabu Mbaru,
2016: 103).
No comments:
Post a Comment