Tuesday, August 8, 2017

Lakina Wali Ke-XIV (La Ode Gorau/1835-1865M)

Selanjutnya, setelah La Ode Asibati wafat, maka yang menggantikan posisinya ialah La Ode Gorau/Iyaro Motondu i Pasi/Iyaro Burkene (1835-1865M) sebagai Lakina Wali Ke-XIV. Di masa pemerintahannya, ia dikenal cukup rajin dan cinta laut, suka memancing di karang bersama cungguno pasi/parika tai (penjaga pantai/pengatur lokasi nelayan). Adapun karang atau pulau yang mereka kunjungi adalah Karang Koko, Karang Koromaha, Pulau Moromaho, Pulau Cuwu-Tuwu dan Pulau Kente Olo yang termasuk dalam kadie (wilayah) Binongko. Pada saat ia memancing di Karang Koromaha sebagai batas kadie (wilayah) Binongko dengan Tomia, bhangka (perahu) kecil yang ia tumpangi itu diterjang ombak besar maka secara perlahan perahu itu tenggelam. Atas pertolongan Allah Swt sehingga datanglah segerombolan “Ikan Layar” dalam bahasa wali di sebut isa kopangawa atau surei sampulawa. Dengan bantuan ikan layar inilah, ia dibawa sampai tiba di pantai Wali Binongko. Sehingga La Ode Gorau digelari sebagai Iyaro Motondu Ipasi (mantan tenggelam di Karang). (La Rabu Mbaru, 2016)
Pada masa pemerintahan Sultan Buton Ke-XII/Sultan Kaimudin Muhammad Umara, memerintahkan untuk memanggil La Ode Gorau dengan maksud untuk melawan La Cadi (pemimpin bajak Tobelo). Sebab setiap orang yang melawan La Cadi selalu dikalahkan. Mendengar hal itu, La Ode Gorau mengusulkan salah seorang pemuda dari Binongko untuk melawan La Cadi dan pemuda itu bernama La Ode Murjani.


No comments:

Post a Comment