Tuesday, August 8, 2017

Lakina Wali Ke-VII (La Ode Katimanuru/1785-1792 M)

Lakina Wali berikutnya adalah La Ode Katimanuru dan beregelas sebagai Lakina Wali Ke-VII. Dijelaskan dalam Culadha Tape-Tape, La Ode Katimanuru dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan pro-rakyat. Terbukti beliau bersama tokoh agama, berusaha membela dan melindungi masyarakat Pulau Binongko dari gangguan bangsawan Buton yang suka memeras, membuat kerusakan, serta merampas hak rakyat kecil yang dimotori oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Akibat berbagai paksaan, penderitaan dan penindasan yang dirasakan oleh masyarakat Binongko, sehingga La Ode Katimanuru bersama para tokoh lainnya secara diam-diam menyusun kekuatan untuk melawan kekejaman pemerintah kolonial Belanda dengan tekad Mate Wambaja Aso Waliwu, artinya biar nyawa berpisah dengan badan yang penting untuk negara. Selama tujuh tahun mengabdi sebagai Lakina Wali Ke-VII pada masyarakat Binongko, beliapun wafat dan dimakamkan di dalam Benteng Oihu Wali. Lalu kepemimpinanya diteruskan oleh cucunya bernama La Ode Mendow sebagai Lakina Wali Ke-VIII. Dengan sifat kepahlawanan La Ode Katimanuru dalam membela rakyat Binongko sehingga beliau digelari oleh Sarano Wali Binongko dengan nama Jampu, artinya dalam dirinya tersimpan berbagai kebaikan dan patut di contohi. Sampai kini makam   La Ode Katimanuru sering dikenal dengan nama Kubur Jampu Oihu. (La Rabu Mbaru, 2016)

No comments:

Post a Comment