Tuesday, August 8, 2017

Lakina Wali Ke-VIII (La Ode Mendow/1792-1802 M)

 La Ode Mendow merupakan penerus tahta Lakina Wali selanjutnya. Sejak berusia remaja beliau telah diwarisi sikap kepahlawanan oleh kakeknya La Ode Katimanuru. Sebagai Lakina Wali Ke-VIII La Ode Mendow sangat berani seperti kakeknya, tidak gentar dalam menghadapi berbagai persoalan. Meskipun Bangsawan Buton dan Kolonial Belanda datang merayu dengan berbagai janji untuk bekerja sama, namun La Ode Mendow tidak mau bekerja sama dengan penjajah. Beliau rela mati demi Binongko dengan semboyan Mate Wambaja Aso Waliwu. 

 Sekitar tahun 1798 datang pula Ewali (Musuhnya Wali) atau sering disebut Sanggila yaitu pembajak dari Tobelo dan menyerang Binongko. Mereka berlabuh di Pantai Yoro Wa Ode Gowa, namun pada akhirnya dapat ditumpas habis oleh pasukan Raja Wali dibawah pimpinan Lakina Wali La Ode Mendow. Akibat faktor keamanan terganggu, La Ode Mendow menyarankan kepada rakyat Binongko agar menyingkir di daerah lain. Maka dari itu orang Binongko menyingkir jauh dengan berlayar menuju daerah aman. Namun kemudian Sultan Buton Ke-27/Dayanu Asraruddin (1799-1823) memerintahkan untuk kembali ke Pulau Binongko, tetapi ada juga sebagian masyarakat Binongko memilih tidak kembali dan menetap dipulau yang dituju. (La Rabu Mbaru, 2016: 103)

No comments:

Post a Comment