Pada
masa pemerintahan Lakina Wali ke-23 La Ode Madiambo
pernah kedatangan sanggila/pengacau dari Tobelo terakhir untuk merampok di
Binongko. Maka Beliau ini menggerakkan pasukan Raja
Wali sehingga perahu perang Tobelo dapat dimusnahkan. (La Rabu Mbaru, 2016: 111).
Sejak Kesultanan Buton bergabung menjadi bagian wilayah NKRI pada 1946, itu
berarti menandakan berakhirnya kekuasaan kesultanan dan secara langsung hal itu
juga mengakhiri pemerintahan adat (sarano) Wali atau Lakina Wali selama 67 tahun,
dari 1946 sampai 2013. Melalui kesepakatan bersama dan beberpa kali musyawarah,
maka Sara Hu’u dan Sara Agama memutuskan untuk membentuk kembali pemerintaha
adat Binongko.
Pada
28 Agustus 2013 pukul 09.00 pagi bertempat di Baruga Sarano Wali Kelurahan Wali
Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi, maka Sara Hu’u/ Tokoh Adat dan Sara
Agama (Tokoh Agama) sebagai Sara Hukumu (Sara Pemberi Keputusan), memutuskan
dan menetapkan La Ode Hasahu Tarahayani sebagai Lakina Wali ke-24 dan menjabat sampai sekarang.
Laode Hasahu Tarahayani berdasarkan silsilah Lakina Wali merupakan cucu Lakina
Wali ke- 22 La Ode Arasa dan Lakina Wali ke-23 La Ode Madiambo. (La Rabu Mbaru,
2016: 145).
No comments:
Post a Comment